- Back to Home »
- Artikel lainnya , berita umum , Pengetahuan »
- ALASAN PENGHENTIAN FILM G30S PKI
Posted by : aa-irwan
Kamis, 10 Mei 2012
Kali ini saya ingin postingan tentang sejaraah. Sebelum kamu semua menguliahi kita mengenai betapa banyak
kebohongan sejarah dalam film ini, sini kita bisikin dulu : KITA UDAH
TAU. Dan artikel ini bukan hendak berpolitis atau gimana, tapi
semata-mata memberikan apresiasi terhadap kerennya film ini. Karena
sesungguhnya film ini digarap dengan detil yang mencengangkan. Bahkan
bisa dibilang, sampai saat ini, film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI
ini merupakan salah satu film terbaik dalam sejarah film Indonesia. Gak
percaya? Nih alasannya:
1. Musik Latarnya.
Adalah Embie C Noor yang jadi music director film ini. Seperti sudah paham akan dibawa kemana arah film ini, maka latar belakang musik mencekam lah yang dipilih. Karena memang itu tujuan dari film propaganda ini, memberi kesan mengerikan dan kejam tentang PKI. Dari mulai awal film yang memperlihatkan bung Karno di istana Bogor aja musiknya sudah menyayat. Belum lagi narasi yang kaku dan dingin serta latar suara berita radio yang menceritakan rawannya situasi politik saat itu. Musiknya tuh gak ngagetin dan bikin berdebar-debar seperti film horor pada umumnya, tapi pelan dan menyayat, seakan mengiris kuping dan hati. Pengalaman MBDC dulu sih, kalau gak berani liat adegan kekejaman di film itu, kita tutup kuping pun tetep berasa seremnya.
2. Setting
Berpindah-pindah dari mulai istana bogor, rumah para panglima, TK Ade Irma, ruang-ruang sempit penuh asap rokok, tempat rapat-rapat gelap PKI, dan tentu saja lubang buaya. Selingan suasana masyarakat miskin yang sedang antri beras, coretan-coretan Manipol Usdek di tembok-tembok dan atap rumah, poster bung Karno, semuanya menggambarkan suasana tahun 60an dengan sangat akurat dan memberi kesan betapa mencekamnya situasi saat itu.
3. Alur Cerita
Durasi film yang hampir 4 jam ini sama sekali gak bertele-tele, malahan bikin kamu tegang terus karena setiap adegan memberi kesan penting dan genting. Ditambah lagi keharusan untuk mengetahui isi film dengan baik dan benar bagi para pegawai negeri dan anak sekolah, karena akan keluar di ujian, membuat pengalaman menonton film ini menjadi semakin mendebarkan. Adegan kekerasan dan kekejaman dalam film ini gak usah ditanya lagi betapa sadisnya. Ketika para jendral disiksa dengan latar belakang lagu genjer-genjer itu sungguh tak terlupakan atau ketika anak DI Panjaitan histeris membasuh mukanya dengan genangan darah ayahnya, dan tentu saja tertembaknya Ade Irma. Bombastis meneror sampai ke alam bawah sadar. Membuat siapapun yang mendengar kata PKI akan merinding.
4. Dialog
Ah siapa sih yang gak inget ‘Darah itu merah, Jendral’, ‘Jawa adalah Kunci’, ‘Hari H, djam D’, ‘Bukan main wanginya minyak wangi jenderal. Begitu harum sehingga mengalahkan amis darah sendiri’. Merinding braaay. Dialognya sangat kuat, karena film ini adalah propaganda sejarah setiap kalimat dan fakta yang hendak diceritakan harus jelas. Sehingga penonton mengingat jelas setiap detil sejarah, nama-nama dan peristiwa yang hendak digaris bawahi dalam film ini. Semakin keren karena kamu sama sekali gak bosan menonton film ini, padahal sangat sarat dengan muatan sejarah dan propaganda.
5. Pemain
Film ini bisa dibilang film terbesar dalam sejarah film Indonesia, ada sekitar 10rb figuran dan 120 orang yang memerankan tokoh nyata. Sastrawan Ommar Kayam sebagai bung Karno, sastrawan dan wartawan Syubah Asa sebagai DN Aidit, Amaroso Katamsi jadi Soeharto, dan Wawan Wanisar jadi Pierre Tendean, ajudan Nasution yang tertembak menggantikan komandannya. Meskipun akting para pemainnya tidak ada yang terlalu istimewa, semacam akting berama-ramai gitu tipikal drama dokumenter, tapi justru kesan kaku dan dingin dari para pemainnya menambahkan nuansa serius dan mencekam dari film ini. Hii serem.
Sumber
1. Musik Latarnya.
Adalah Embie C Noor yang jadi music director film ini. Seperti sudah paham akan dibawa kemana arah film ini, maka latar belakang musik mencekam lah yang dipilih. Karena memang itu tujuan dari film propaganda ini, memberi kesan mengerikan dan kejam tentang PKI. Dari mulai awal film yang memperlihatkan bung Karno di istana Bogor aja musiknya sudah menyayat. Belum lagi narasi yang kaku dan dingin serta latar suara berita radio yang menceritakan rawannya situasi politik saat itu. Musiknya tuh gak ngagetin dan bikin berdebar-debar seperti film horor pada umumnya, tapi pelan dan menyayat, seakan mengiris kuping dan hati. Pengalaman MBDC dulu sih, kalau gak berani liat adegan kekejaman di film itu, kita tutup kuping pun tetep berasa seremnya.
2. Setting
Berpindah-pindah dari mulai istana bogor, rumah para panglima, TK Ade Irma, ruang-ruang sempit penuh asap rokok, tempat rapat-rapat gelap PKI, dan tentu saja lubang buaya. Selingan suasana masyarakat miskin yang sedang antri beras, coretan-coretan Manipol Usdek di tembok-tembok dan atap rumah, poster bung Karno, semuanya menggambarkan suasana tahun 60an dengan sangat akurat dan memberi kesan betapa mencekamnya situasi saat itu.
3. Alur Cerita
Durasi film yang hampir 4 jam ini sama sekali gak bertele-tele, malahan bikin kamu tegang terus karena setiap adegan memberi kesan penting dan genting. Ditambah lagi keharusan untuk mengetahui isi film dengan baik dan benar bagi para pegawai negeri dan anak sekolah, karena akan keluar di ujian, membuat pengalaman menonton film ini menjadi semakin mendebarkan. Adegan kekerasan dan kekejaman dalam film ini gak usah ditanya lagi betapa sadisnya. Ketika para jendral disiksa dengan latar belakang lagu genjer-genjer itu sungguh tak terlupakan atau ketika anak DI Panjaitan histeris membasuh mukanya dengan genangan darah ayahnya, dan tentu saja tertembaknya Ade Irma. Bombastis meneror sampai ke alam bawah sadar. Membuat siapapun yang mendengar kata PKI akan merinding.
4. Dialog
Ah siapa sih yang gak inget ‘Darah itu merah, Jendral’, ‘Jawa adalah Kunci’, ‘Hari H, djam D’, ‘Bukan main wanginya minyak wangi jenderal. Begitu harum sehingga mengalahkan amis darah sendiri’. Merinding braaay. Dialognya sangat kuat, karena film ini adalah propaganda sejarah setiap kalimat dan fakta yang hendak diceritakan harus jelas. Sehingga penonton mengingat jelas setiap detil sejarah, nama-nama dan peristiwa yang hendak digaris bawahi dalam film ini. Semakin keren karena kamu sama sekali gak bosan menonton film ini, padahal sangat sarat dengan muatan sejarah dan propaganda.
5. Pemain
Film ini bisa dibilang film terbesar dalam sejarah film Indonesia, ada sekitar 10rb figuran dan 120 orang yang memerankan tokoh nyata. Sastrawan Ommar Kayam sebagai bung Karno, sastrawan dan wartawan Syubah Asa sebagai DN Aidit, Amaroso Katamsi jadi Soeharto, dan Wawan Wanisar jadi Pierre Tendean, ajudan Nasution yang tertembak menggantikan komandannya. Meskipun akting para pemainnya tidak ada yang terlalu istimewa, semacam akting berama-ramai gitu tipikal drama dokumenter, tapi justru kesan kaku dan dingin dari para pemainnya menambahkan nuansa serius dan mencekam dari film ini. Hii serem.
Sumber
Saya dulu sering nonton Film ini. seru dan mendebarkan. tapi sekarang sudah tidak ada lagi Film nya, pingin juga nonton lagi.
BalasHapussangat bagus nh filmya. tp sayang bnyk kebohongan dibalik film ini.
BalasHapusmantap gan infonya
BalasHapusijin menyimak gan. postingan yg bermanfaat.
BalasHapuskerennn. fim nasional yg bagus gan
BalasHapusmantapp surantap lah
BalasHapussaya jg suka film ini gan
BalasHapusfilm yg sangat bagus
BalasHapussayang belumpernah nonton film ini nih .
BalasHapuspadahal belum semper nonton..
BalasHapuspadahal belum semper nonton..
BalasHapustapi kan ini film sejarah knpa di hentikan ya gan
BalasHapustapi kan ini film sejarah knpa di hentikan ya gan
BalasHapustapi kan ini film sejarah knpa di hentikan ya gan
BalasHapusternyata seperti itu, saya jadi tahu sekarang
BalasHapussederhananya sih kalo aku tergantung siapa yang memimpin nah dialah yang ngatur sejarah.. sejarah pun bisa diubah bro..
BalasHapuskapan ya.!
BalasHapusfilm ini bisa diputar lagi,.
pengen nonton..
jadi pengen liat dah nie film . .
BalasHapushemm belum sempet nonton udah di hapus yah filmnya . .
BalasHapussaya belum pernah sama sekali nonton film ini gan.
BalasHapusberarti karena terlalu seram jadi di hentikan penayangan nya?
BalasHapusharus nya jangan di hentikan penayangan nya supaya para generasi penerus bisa tau bagaimana perjuangan nya para pahlawan terdahulu.
BalasHapusartikel yang bagus...
BalasHapusterimakasih info nya...
jadi pengen leat deeeeh!!!
BalasHapusada link buat download film g30 s PKI ini gak..???
BalasHapusbaiknya sih tetep di putar aja,supaya nak-anak kita bisa melihat perjuanagn para pemimpin kita
BalasHapusWah aku dah ntn belum ya? penaran dengan film ini, ingin download :)
BalasHapusFilm yg sukses mencuci otak bagi yg tidak tau..dan pembuka luka lama bagi yg tak ingin mengenang sejarah kelam masa lalu .
BalasHapusMedia pencuci otak yg ajib pada masa itu..ibarat penggosip,bualannya berhasil menciptakan horor sepanjang masa.
BalasHapusit was a must seen movie! drink milk for better life!
BalasHapus